Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan






Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Kelas : VIII SMP

Standar Kompetisi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan



Tujuan:

  1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan di akar, batang, daun, dan bunga.
  2. Membedakan macam-macam jaringan pada tumbuhan
  3. Membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil.


Indikator:

  1. Menyebutkan organ yang terdapat pada tumbuhan
  2. menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
  3. Menjelaskan fungsi dan struktur akar
  4. Menjelaskan fungsi dan struktur batang
  5. Menjelaskan fungsi dan struktur daun
  6. Menjelaskan fungsi dan struktur bunga
  7. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengangkutan air dan mineral
  8. membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
  9. Mengetahui modifikasi yang terdapat pada jaringan tumbuhan






Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah pohon yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi sehingga ia bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.



Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.





STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN


Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk
dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini
bergabung membentuk organ seperti akar, batang, dan daun. Organ-organ ini akan
bekerja sama membentuk sistem organ. Selanjutnya, sistem organ bekerja sama
membentuk individu.





A.       Jaringan
Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal,
fungsi, dan struktur sama. Secara garis besar, jaringan penyusun
tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa.

1.      Jaringan
Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu membelahJaringan meristem terdapat pada ujung batang dan akar sehingga sering
disebut meristem apikal. 

2.      Jaringan
Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami
diferensiasi
. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim,
pengangkut, dan gabus

a.       Jaringan
Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang
menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di
dalamnya dan sebagai tempat pertukaran zat.

Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam derivat epidermis yaitu:
1.      Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan
masuknya O2 dan CO2 dari udara , Sebagai jalan
penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)



2.      Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa
tonjolan/rambut



3.      Sel
Kipas / Bulliform Cell
Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses
pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.



4.      Sel
silika dan sel gabus
Fungsi sel silika dan sel gabus yang berfungsi untuk memperkuat
batang dan kulit batang menjadi keras. 

5.      Litokis
Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di
dalam mesofil daun. 


b.      Jaringan
Parenkim
Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar karena
terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini terletak di sebelah dalam jaringan
epidermis. Fungsinya yaitu untuk menyimpan air dan cadangan makanan. sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut klorenkim. .

c.       Jaringan
Kolenkirm
Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada
organ tubuh tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan
sifatnya mirip parenkim. Ada sel kolenkim yang mengandung kloroplas dan
berperan dalam proses fotosintesis.

d.      Jaringan
Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas
sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin.
Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan
sklereid (sel batu).


Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem,
umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan bergerombol membentuk anyaman
atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan, sklereid merupakan
jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang
mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.

e.       Jaringan
Pengangkut
Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan
jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi
menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem. Floem berfungsi untuk mengangkut zat
makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Sedangkan, xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar
ke daun dan bagian tubuh
lainnya.

f.       Jaringan
Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas
sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan ini berfungsi melindungi
jaringan lain yang terdapat di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan
air
. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di permukaan luar batang.

B.       Organ
pada Tumbuhan
Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji terdapat bunga sebagai alat perkembangbiakannya.




1.      Akar


Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan tertentu.

Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra agar akar tidak rusak saat menembus
lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga dihasilkan
akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga mati sehingga
tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.



Animasi Struktur Akar

Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .



2.      Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut, penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.

a.       Batang
Dikotil
Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil. 

Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. 
Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil  yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat kambium.

b.      Batang
Monokotil


Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil




Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil  yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya memanjang.



Modifikasi pada batang

Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi) dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi batang.

  1. Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.
  2. Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan,contohnya pada tanaman kentang.
  3. Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan alat perkembangbiakan vegetative,contohnya pada bawang merah.
  4. Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas ketiak batang).
  5. Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian dasar batang
  6. Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas aksilaris daun)
3.      Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk
fotosintesis. Hal ini disebabkan karena daun memiliki zat hijau daun (klorofil)
yang bisa menyerap sinar matahari. Secara anatomi, jaringan yang menyusun daun adalah
epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.



a.       Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup
permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan daun di
bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air
yang terlalu besar.

Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau
mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata
ini terletak di epidermis permukaan bawah daun, tetapi untuk tumbuhan air,
seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di permukaan atas
daun.

b.      Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara
epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan
bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak mengandung kloroplas
yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak
kloroplas, dan tersusun rapat. Jaringan ini terletak di bawah epidermis.
Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam, tidak teratur, mengandung
sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis terjadi di
jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah
itu, disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.

c.       Jaringan
Pembuluh
Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada
tulang daun. Pada tulang daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai
pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi kuat.
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan
xilem. Susunan kedua jaringan ini sama seperti susunan pada batangnya karena
merupakan terusan dari jaringan pengangkut di batang.



Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata

4.      Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan
Angiospermae. Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat
alat-alat reproduksi, seperti benang sari, 
putik, dan kandung lembaga.
Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan
dikotil adalah sama, yaitu kelopak bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla),
benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).



Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada
dasar bunga. Kelopak ini berwarna hijau dan merupakan modifikasi dari daun.
Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal). Mahkota dan
kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran mahkota biasanya besar dan
berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima helai. Sedangkan, pada
tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.


Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut

1. Bentuk akar

- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang



2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

- Monokotil : Melengkung atau sejajar

- Dikotil : Menyirip atau menjari



3. Kaliptrogen / tudung akar

- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra

- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar



4. Jumlah keping biji atau kotiledon

- Monokotil : satu buah keping biji saja

- Dikotil : Ada dua buah keping biji



5. Kandungan akar dan batang

- Monokotil : Tidak terdapat kambium

- Dikotil : Ada kambium



6. Jumlah kelopak bunga

- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima



7. Pelindung akar dan batang lembaga

- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza

- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil



8. Pertumbuhan akar dan batang

- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar













Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air pada
tumbuhan

1.      Daya
Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui
mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini
menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada
pada sel-sel di bawahnya 

2.      Kapilaritas
Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi
karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem
mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi
antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding
pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap
molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.

3.      Tekanan
Akar
Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup tinggi. Tekanan akar juga menyebabkan
tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari
melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari
berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir
daun kecil herba (proses gutasi).

IPA SMP ONLINE © 2015 by Teguh Wirwan.All Rights Reserved


MATERI  PELAJARAN

Postingan populer dari blog ini

TRANSPORTASI TUMBUHAN

Sistem Gerak Manusia

BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN